Rabu, 28 April 2010
Kamis, 22 April 2010
Namun pihak berwajib (security) belum bisa memastikan kejadian pada saat itu, "kita masih menunggu hasil peneriksaan selanjutnya " tuturnya.
By : penjahat Fisika
FPMIPA UPI, gedung nan elok cahaya yang terang benderang dimalam hari. Terasa indah sekali kulihat rumputnya nan hijau menyejukkan mata. keramahtamahan insan kampus yang saling menyapa dengan senyumnya. Hiruk pikuk suasana belajar terdengar dipagi hingga sore hari, terlihat tatapan wajah seorang yang menebarkan ilmunya ke insan yang kampus haus dengan ilmu. by: Hermansyah
Minggu, 11 April 2010
FISIKA 2009 FPMIPA UPI BANDUNG
Semangat baru dari fisika angkatan 2009 FPMIPA UPI,mari kita satukan kembali semangat baru kita dengan tekad yang kuat demi membanggakan orang tua kita dan kampus upi tercinta dengan karya buah tangan yang kita ukir. karena kitalah yang akan membuat perubahan yang belum satupun terukir oleh generasi sebelumnya. ayo teman, kita mampu mewujudkan itu semua
Jumat, 04 Desember 2009
Angin darat dan angin laut
ANGIN adalah udara yang bergerak, kamu sudah tau itu. Bergerak dari mana ke mana? Ya betul seperti halnya air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah, udara pun bergerak dari yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Nah bagi kamu yang tinggal di tepi laut, kemanakan angin bertiup pada saat siang hari? Dan bagaimana pada malam hari? Bisakah kamu jelaskan bagaimana terjadinya angin laut dan angin darat?
Kejadian yang menarik yang hanya bisa kamu amati di tepi laut adalah adanya angin yang dalam satu harinya berubah arah, yaitu angin darat dan angin laut. Sesuai namanya, angin darat berarti bertip dari daratan menuju laut, dan begitu juga sebaliknya dengan angin laut, yang bertiup dari laut menuju darat.
Saat siang hari, matahari memanasi daratan dan lautan, seperti halnya logam dan air, maka daratan akan lebih cepat menyerap panas dibandingkan lautan, akibatnya udara di daratan lebih cepat memuai, dan naik ke angkasa, akibatnya tekanan udara di daratan berkurang.
Hukum alam berlaku menuju kesetimbangan, udara ”dingin” disekitar nya akan ”menyerbu” menggantikan udara ”panas” yang naik tadi. Atau dengan kata lain, udara yang bertekanan lebih tinggi di lautan, akan mengalir menuju udar ayang bertekanan lebih rendah di daratan tadi. Terjadilah angin laut.
Pada malam hari disaat dingin ”menyelimuti” bumi, seperti halnya logam dan air yang di panaskan tadi, maka daratan lebih cepat menjadi dingin, atau lautan menjadi ”lebih panas” dari daratan. Situasi yang sama terjadi, udara di lautan yang ”panas” akan naik dan digantikan oleh udara yang ”dingin” yang ada di daratan. Terjadilah angin darat.
Ada yang belum memahaminya? Coba diskusikan dengan guru kamu, ayah, ibu, atau dengan teman-teman kamu.***
(dari berbagai sumber)
Perbedaan air mendidih didataran tinggi dan dataran rendah
Sebelum menjawab pertanyaan di atas ada beberapa konsep yang harus kita pahami terlebih dahulu, yaitu apa yang dimaksud dengan menguap dan mendidih. Sebagian besar dari kita mungkin sudah sering melihat kedua fenomena di atas. Namun, saya kira masih sebagian kecil yang memahami arti fisis dari fenomena di atas.
Menguap adalah fenomena lepasnya partikel-partikel zat cair pada batas permukaan zat cair dengan udara luar. Hal ini terjadi karena sesungguhnya partikel-partikel zat cair bergerak secara acak pada suatu range kecepatan tertentu yang sebanding dengan temperatur zat cair tersebut. Semakin tinggi temperatur zat cair maka semakin cepat partikel zat cair bergerak dan semakin banyak partikel yang mampu lepas dari zat cair pada batas permukaan. Pada skala makroskopis, adanya partikel-partikel zat cair yang terlepas pada daerah batas mengakibatkan munculnya tekanan uap zat cair (bedakan antara tekanan uap zat cair dengan tekanan udara luar). Hal ini dapat kita imajinasikan dengan sejumlah partikel zat cair yang terlepas ke udara yang mendorong suatu permukaan tertentu. Pada skala makro, gaya dorong partikel-partikel zat cair itulah yang kita artikan sebagai tekanan uap zat cair. Penjelasan di atas juga menyatakan (secara tersirat) bahwa dengan menaikkan suhu zat cair maka tekanan uap zat cair akan meningkat karena baik kecepatan maupun jumlah partikel-partikel zat cair yang terlepas akan bertambah besar dengan dinaikkannnya temperatur yang berakibat pada semaikin besarnya gaya tekan partikel-partikel tersebut.
Skema partikel-partikel zat cair
Selanjutnya adalah mendidih. Mendidih adalah fenomena dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara luar. Hal ini mengakibatkan seluruh bagian dari zat cair mengalami penguapan yang ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung udara pada zat cair yang dididihkan. Ada dua buah teknik yang dapat kita lakukan untuk mendidihkan zat cair, teknik yang pertama adalah dengan menaikkan temperatur zat cair agar tekanan uapnya sama dengan tekanan udara luar. Kemudian teknik yang kedua adalah dengan menurunkan tekanan udara luar sehingga memiliki nilai yang sama dengan tekanan uap zat cair. Teknik pertama lazim kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan teknik yang kedua dapat kita lakukan melalui teknik pemvakuman (sampel zat cair diletakkan di dalam ruang yang akan divakumkan).
Berdasarkan penjelasan di atas maka sudah seharusnya kita mampu menjawab pertanyaan yang muncul pada bagian awal tulisan ini. Dataran rendah memiliki tekanan udara yang lebih tinggi daripada daerah pegunungan (dataran tinggi). Hal ini mengakibatkan pada dataran rendah dibutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk zat cair agar tekanan uapnya sama dengan tekanan udara luar (mendidih). Tingginya suhu zat cair yang dibutuhkan menyebabkan waktu pemanasan zat cair sampai dengan taraf mendidih cenderung lebih lama jika dibandingkan dengan pendidihan zat cair pada dataran tinggi. Sehingga zat cair lebih cepat mendidih pada dataran tinggi dibandingkan dengan dataran rendah. Konsekwensi lain yang dapat kita ambil dari pembahasan ini ialah pada daerah dataran tinggi zat cair mendidih pada suhu yang lebih rendah. Jika air mendidih pada suhu 100 oC pada di daerah permukaan air laut, maka air akan mendidih di bawah suhu 100 oC pada daerah yang lebih tinggi.
Senin, 16 November 2009
Perpindahan kalor
I. Konduksi (zat padat) energi ditransferkan melalui tumbukkan partikel zat padat yang tdk disertai perpindahannya. Contoh:
1. Besi/logam yg ujungnya di dekatkan keapi,kalor akan menjalar ke ujung batang
2. Dinding yg terbuat dr kayu membuat ruang disekitarnya akan tetap terasa hangat karna kalor tidak terhantar dengan baik,sedangkan dinding trbuat dari semen adalah konduktor yg baik
3. Atap rumah
II. Konveksi
perpindahan kalor disertai perpindahan partikel-partikelnya. Segi makroskopis adalah pemuaian (mengembang). Segi mikroskopis adalah Ek yang meningkat. Contoh :
1. Air yg dimasak
2. Mesin radiator
III. Radiasi
>perpindahan kalor tidak memerlukan kontak fisik
>semua benda meradiasikan energi secara kontinu dalam bentuk gelombang elektromagnetik akibat dari vibrasi termal molekul
>benda bersuhu rendah memancarkan gelombang dengan panjang gelombang dan sebaliknya. Urutan gel. Elekromagnetik
- sinar gamma
- sinar x
- sinar ultraviolet
- cahaya tampak
- infra merah
- gel. Mikro
- radio
dari atas kebawah panjang gelombang bertambah dan Ek berkurang. Jadi panjang gelombang berbanding terbalik dg Ek nya. Contohnya:
1. Pakaian yang dijemur
2. Termograpi
3. Suhu badan
by hermansyah
Kamis, 12 November 2009
Teori Einstein tentang gravitasi
Teori Einstein tentang gravitasi
Sebagaimana telah dibahas di dalam tulisan sebelumnya, pada tahun 1916 Einstein dengan cemerlang menyusun teori relativitas umum sebagai usaha untuk menjelaskan fenomena gravitasi di alam semesta. Teori ini disebut sebagai ciptaan paling brilian yang pernah dihasilkan dari pikiran manusia. Premis dasarnya adalah ruang angkasa yang terlihat kosong sebenarnya terbuat dari anyaman
Lebih lanjut keberadaan benda astronomi seperti planet dan bintang memberikan pengaruh terhadap strukture anyaman ruang-waktu tadi. Sebuah planet, misalkan, akan melekukkan anyaman itu, efek lekukan ini disebut sebagai warped space time atau lekukan ruang waktu. Karena benda seperti planet dan bintang berputar pada porosnya, putaran ini diperhitungkan menyeret anyaman tadi. Efek seretan ini disebut sebagai efek frame dragging atau seretan kerangka.
Akibat lekukan anyaman ruang-waktu yang diakibatkan oleh matahari yang bermassa jauh lebih besar dari
Meskipun prediksi teori relativitas umum dalam pembelokan lintasan cahaya, presisi perihelion planet Merkuri, pergeseran warna merah dan melambatnya kecepatan cahaya akibat gravitasi telah dikukuhkan keberadaannya melalui eksperimen, dua efek utama dari teori ini, efek geodetik dan seretan kerangka, belum terbukti secara langsung melalui eksperimen. Sehingga boleh dikatakan bahwa teori relativitas umum adalah teori yang paling sedikit mendapat perhatian oleh para eksperimentalis.
Lebih lanjut Einstein sendiri mengakui bahwa persamaan relativitas umumnya memiliki kelemahan. Suku di sisi kiri persamaannya, yang menggambarkan geometri ruang-waktu, merupakan suku yang kokoh seperti batu granit sementara suku di sisi kanan persamaannya, yang menghubungkan geometri ruang-waktu dengan
Bukan hanya itu, para ilmuwan melihat teori relativitas umum memiliki masalah dalam teori itu sendiri yang lebih serius. Kenyataan bahwa dari keempat
Kesulitan-kesulitan yang ditemukan dalam teori gravitasi Einstein ini menguatkan kecurigaan para fisikawan bahwa teori ini sepertinya perlu diamandemen. Untuk menemukan bukti kuat yang dapat mendukung amandemen teori gravitasi Einstein ini dibuatlah eksperimen GP B yang khusus akan menguji premis utama teori ini dalam efek geodetik dan seretan kerangka.